08 Oktober, 2008

Nyanyian syair

KOSONG

Kosong....
Bagaikan layang-layang yang terombang-ambingkan oleh angin
Terbang tak tentu arah terbawa olehnya
Tak ada lagi benang yang terikat pada tubuh kecil ini
Padahal langit begitu luasnya
Angin begitu kencangnya
Kadang hujan turun dengan derasnya
Bahkan matahari menjadi musuh ku dikala siang
Ku kira malam akan melidungiku dari sang matahari
Tapi ternyata aku masih tetap sendiri
Entah apa yang terjadi padaku
Terasa sunyi dan sepi
Kemanakah aku harus mencari tempat berpegang dan berlindung
Mungkinkah aku telah kehilangan Mu
Ataukah aku yang telah pergi dari Mu
Baru ku sadari kini bahwa aku bukanlah apa-apa
Aku hanyalah layang-layang yang tersesat tanpa adanya diri Mu
---------------**---------------

AMPUNILAH AKU

Sujudku menghantarkan ku kembali pada Mu
Mencoba berkeluh dari fatamorgana dunia
Kesah ku mencari perlindungan di balik Ke-Mahaan Mu
Meratap dan mengiba dibawah ke-Agungan Mu
Aku hanyalah pendosa yang mengharap belas kasih Mu
Bersimpuh aku dalam lelahnya hati ini
Berharap maaf untuk segala salah dan dosa dari hitamnya langkahku
Ampunilah aku...........
Karena tak’kan sanggup ku menahan perihnya siksa Mu
Secercah harapan menjadi dambaku atas ampun Mu
Maka ampunilah aku
---------------**---------------

MAKNAI KEHADIRAN-NYA

Sebelum kau merasakan bahagia
Sebelum kau merasa sedih dan terluka
Maka kau tak akan merasakan indahnya berada disamping-Nya
Mungkin sekarang kau tak butuhkan Dia
Tapi coba rasakan jika sedetik Ia tak disisimu
Akan ada hal yang hilang dalam hidupmu
Rangkul dan peluklah Ia erat dalam jiwamu
Maknai kehadiran-Nya
Pastilah kau tak akan menyesalinya
---------------**---------------

TAK SEMPURNA MENCINTAIMU

Setiap detik terus berlalu memberi segenap makna hidup
Hadir bersama gelap dan terang
Berhiaskan tangis dan tawa
Suka dan duka
Mengiringi setiap langkah yang terpapah
Berjuta mimpi dan sepi
Resah dan air mata
Hadir dalam lelahnya jiwa
Maafkanlah jika hati ini tak sempurna mencintai Mu
Namun cinta hanya untuk Mu
---------------**---------------

PERMINTAAN HATI

Kabut kian mengikis malam
Mengusik keheningan hati yang menyimpan kerinduan
Meski bimbang kian menyelimuti jiwa
Tapi masih membiaskan harapan yang hampir terkubur
Dengarkanlah permintaan hati yang tengah gundah
Dengan segenap asa akan kehadiran Mu
Menyentuh ke dalam dasar hati
Mencoba memberikan secercah cahaya
Untuk hati yang hampir saja mati
---------------**---------------


Tidak ada komentar: