11 November, 2008

Bersyukur

Jika kita berbicara tentang syukur, maka yang terpikir oleh kita adalah "nikmat-Nya". Begitu banyak nikmat yang telah Allah SWT berikan kepada kita. Namun, tak jarang manusia lupa akan apa yang telah Dia berikan pada kita. Seperti apa yang telah di firmankan oleh-Nya dalam Surat Ar-Rahman yang menyebutkan berbagai macam kenikmatan itu dan mengingatkan kepada manusia akan nikmat tersebut dengan berulang-ulang sebanyak 31 kali, “Maka nikmat Rabb yang manakah yang kamu dustakan?”

Allah telah memberikan udara ini GRATIS untuk kita. Coba saja jika kita harus membayarnya dengan sejumlah uang sudah pastilah kita tak akan mampu untuk membayarnya. Karena dengan udara ini kita bisa hidup dan bernafas sepuas kita. Bersyukurlah karena kita masih diberi tubuh yang utuh. Coba saja jika kita seperti mereka yang memiliki anggota tubuh yang tak lengkap. Tak memiliki tangan ataupun kaki, bagaimana mungkin kita bisa makan menggunakan tangan dan berjalan ke tempat-tempat yang indah menggunakan kaki kita tanpa merepotkan orang lain. Bagaimana jika kita terlahir buta, kita tidak akan pernah bisa melihat indahnya dunia ini. indahnya spektrum warna yang tercipta. Karena jika kita buta maka yang terlihat semua adalah sama..hanya GELAP yang ada. Lalu alasan apa lagikah yang membuatmu untuk tetap tak bersyukur?

Subhanalloh sekali karena tak jarang bagi mereka yang diciptakan tak sempurna namun masih tetap bisa bersyukur kepada Allah. Namun, kita selalu saja disibukkan dengan sesuatu yang membuat kita merasa masih saja tidak cukup. Sesungguhnya Allah SWT telah berfirman:

''Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.'' (QS Alnahl [16]: 18).

Hamba seperti apakah kita yang telah begitu banyak nikmat dilimpahkan tetapi untuk sekedar bersyukur saja kita enggan melakukannya. Padahal Nabi Muhammad saja yang jelas-jelas telah dijamin masuk surga, masih menyempatkan diri bersyukur kepada Allah. Dalam sebuah hadis disebutkan, Nabi selalu menunaikan shalat tahajud, memohon maghfirah dan bermunajat kepada-Nya. Seusai shalat, Nabi berdoa kepada Allah hingga shalat Subuh.

Bersyukur merupakan salah satu ibadah mulia kepada Allah yang mudah dilaksanakan, tidak banyak memerlukan tenaga dan pikiran. Bersyukur atas nikmat Allah berarti berterima kasih kepada Allah karena kemurahan-Nya. Dengan kata lain, bersyukur berarti mengingat Allah yang Mahakaya, Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan Maha Penyantun.

Para ulama mengemukakan tiga cara bersyukur kepada Allah. Pertama, bersyukur dengan hati nurani. Kata hati alias nurani selalu benar dan jujur. Untuk itu, orang yang bersyukur dengan hati nuraninya sebenarnya tidak akan pernah mengingkari banyaknya nikmat Allah. Dengan detak hati yang paling dalam, kita sebenarnya mampu menyadari seluruh nikmat yang kita peroleh setiap detik hidup kita tidak lain berasal dari Allah. Hanya Allahlah yang mampu menganugerahkan nikmat-Nya.

Kedua, bersyukur dengan ucapan. Lidahlah yang biasa melafalkan kata-kata. Ungkapan yang paling baik untuk menyatakan syukur kita kepada Allah adalah hamdalah. Dalam sebuah hadis, Rasulullah bersabda, ''Barangsiapa mengucapkan subhana Allah, maka baginya 10 kebaikan. Barangsiapa membaca la ilaha illa Allah, maka baginya 20 kebaikan. Dan, barangsiapa membaca alhamdu li Allah, maka baginya 30 kebaikan.''

Ketiga, bersyukur dengan perbuatan, yang biasanya dilakukan anggota tubuh. Tubuh yang diberikan Allah kepada manusia sebaiknya dipergunakan untuk hal-hal yang positif. Menurut Imam al-Ghazali, ada tujuh anggota tubuh yang harus dimaksimalkan untuk bersyukur. Antara lain, mata, telinga, lidah, tangan, perut, kemaluan, dan kaki. Seluruh anggota ini diciptakan Allah sebagai nikmat-Nya untuk kita. Lidah, misalnya, hanya untuk mengeluarkan kata-kata yang baik, berzikir, dan mengungkapkan nikmat yang kita rasakan. Allah berfirman, ''Dan terhadap nikmat Tuhanmu, hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur).'' (QS Aldhuha [93]: 11).

Tidak ada komentar: